Langsung ke konten utama

Postingan

Alkena dan Alkuna

 BAB I  PENDAHULUAN Latar belakang Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hindogen (H) dan atom karbon (C). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hydrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Senyawa hydrogen merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon. Misalnya minyak tanah, bensin,gas alam, plastik dan lain-lain.  Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam dua golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik jenuh dan tidak jenuh, Sampai saat ini terdapat lebih dari dua juta senyawa hidrogen. Sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan kovalen antar atom karbon. Oleh karena itu, untuk ...
Postingan terbaru

MAKALAH PEMBUATAN ASAM CUKA PISANG KEPOK (Musaparadisiaca L.) DENGAN KAJIAN LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI INOKULUM (Acetobacteracetii)

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar belakang           Cuka adalah suatu kondimen yang dibuat   dar berbagai bahan yang bergula atau berpati melalui fermentasi alkohol yang diikuti dengan fermentasi fermentasi asetat. Produk ini merupakanuatu larutan asam asetat dalam air yang mengandung cita rasa, zat warna dan  substansi yang terekstrak, asam buah, esterester, garam-garam organik dari buah, yang berbeda-beda sesuai dengan asalnya (Desrosier, 1988). Prinsip pembuatan       cuka     bua      yaitu    fermentasi alkohol dan asam asetat. Proses pertama melibatkan aktivitas Saccharomyces cereviciae yang mengubah gula-gula sederhana menjadi alkohol dalam kondisi anaerobpada pH 3,5-6,0, suhu tumbuh  yang efisien 28-350C, sedangkan proses kedua melibatkanaktivitas bakteri Acetobacter acetii yang mengubah alkohol dengan kadar tertentu ...

Pewarnaan gram

  BAB I PENDAHULUAN A.         Latar Belakang Tahapan berikutnya setelah dilakukannya penanaman dan pemanenan mikroba adalah pengidentifikasian mikroba. Bagaimana bentuk mikroba, sehingga dapat diketahui pula bagaimana ciri–ciri mikroba tersebut. Pengenalan beberapa metode pengecatan, merupakan hal yang sangat penting khususnya dalam mengidentifikasi bentuk morfologi pada mikroba. Pada mikroba tertentu. Pengecatan mikroba menjadi sangat penting bukan hanya untuk mengetahui bentuk morfologi tumbuhan namun juga untuk mengetahui   perbedaan–perbedaan bentuk morfologi mikroba itu berdasarkan karakteristiknya dalam berkaitan dengan zat warna.             Pengecatan mikroba dalam praktikum ini, dilakukan terhadap berbagai jenis bakteri dan dengan menggunakan beberapa zat pewarna, hal ini agar dapat diketahui prinsip penggunaan masing–masing metode tersebut terhadap mikroba uji. B. ...