Langsung ke konten utama

SSO

 

SSO

Golongan obat

Mekanisme obat

Contoh obat

Penggunaan klinik

Interaksi obat

Simpatomimetik

-    Alfa-1

-          Meningkatkatkan kontraksi jantung

-          Vasokontriksi: meningkatkan tekanan darah

-          Midriasis: dilatasi pupil mata

-          Kelenjar saliva: pengurangan sekresi

 

1Epineprin
2.orepineprin
3.soproterenol
4.Dopami
5.Dobutami
6.Amfetami
7.Metamfenmin
8Efedrin
9Metoksamin
10Fenilefrin
11Mefentermin
12Metaraminol
13.Fenilpropanolamin
14Hidroksiamfetamin
15. Etilnorepineprin

·  pada shock guna memperkuat ker jantung dan melawan hotensi, khususnya adrenalinan NA

· Pada asma guna mencapai bronchodilatasi, terutama salbutanol dan turunannya, juga adrenalin dan efedrin.

· Pada hipertensi guna menurunkan daya-tahan perifer dari dinding pembuluh dengan jalan menghambat pelepasan NA. disamping itu juga melalui blockade resptor dan (prazosin/propanolol dan turunannya)

· Sebagai vasodilator perifer pada vasokontriksi dibetis dan tungkai.

· Pada pilek (rhinitis) guna menciutkan mukosa yang bengkak, terutama zat-zat imidazolin, juga jarang-jarang efedrin dan adrenalin.

· Sebagai midriatikum guna melebarkan pupil, antara lain fenilefrin dan nafazolin.

· Pada obesitas guna menekan nafsu makan untuk menunjang diet menguruskan badan, khususnya fenfluramin dan mazindol.

· Sebagai penghambat his dan pada nyeri haid, berkat daya relaksasinya atas otot rahim, misalnya ritodrin.

 

 

-      Alfa-2

-          Menghambat pelepasan norepineprin

-          Dilatasi pembuluh darah (hipotensi)

 

-      Beta-1

-             Meningkatkan denyut jantung

-             Menguatkan kontraksi

 

-      Beta-2

-          Dilatasi bronkiolus

-          Relaksasi peristaltik GI dan uterus

Simpatolitik

-       Alfa-blocker

 

Zat ini memblokir reseptor –alfa yang banyak terdapat di jaringan otot polos dari kebanyakanpembuluh, khususnya dalam pembuluh kulit dan mukosa. Efek utamanya adalah fase dilatasi perifer, oleh karena itu banyak digunakan pada hipertensi dan hipetrofi prostat.

derivat imidazolin (tolazin, fentolamin), derivat haloalkilamin(dibenamin, fenoksi-benzamin), alkaloida secale (ergotamin, rrgotoksin, dll), prazosin, tetrazosin dan yohimbin.

·Meningkatkan denyut nadi
• Mengurangi sekresi mukus
• Menurunkan peristaltik
• Dilatasi pupil mata (midriasis)
• Merangsang SSP
• Mengurangi tonus dan motilitas saluran
• Penggunaan
• Sebagai midriatikum
• Sebagai spasmolitikum
• Pada inkontinensi urin
• Pada parkinsonisme
• Pada asma dan bronkhihis
• Sebagai premedikasi pra-bedah
• Sebagai zat anti-mabuk jalan
• Pada hiperdrosus
• Sebagai zat penawar pada intoksikasi

 

-       Beta-blocker

Semula beta bloker digunakan untuk gangguan jantung (aritmia, angina, sama pectoris), untuk meringankan kepekaan organ ini bagi rangsangan, seperti kerja berat, emosi, stress dan sebagainya.

propanolol, alprenolol, oksprenolol, metoprolol, bisoprolol, asebutolol, pindolol, nadolol, atenolol

 

Parasimpatomimetik

Zat dengan kerja langsung

Zat-zat ini bekerja langsung terhadap organ ujung dengan kerja utama yang mirip efek muskarin dari ACh (Asetilkolin).

Semuanya adalah zat-zat amonium kuaterner yang bersifat hidrofil dan sukar memasuki SSP ,Kecuali arekolin.

 

karbachol, pilokarpin, muskarin, dan arekolin

  • Meningkatkan TD
  • Meningkatkan denyut nadi
  • Meningkatkan kontraksi saluran kemih
  • Meningkatkan peristaltik
  • Konstriksi bronkiolus (kontra indikasi asma bronkiolus)
  • Konstriksi pupil mata (miosis)
  • Antikolinesterase: meningkatkan tonus otot

 

 

Zat dengankerja tak langsung

Obat-obat ini menghambat penguraian ACh secara reversibel, yakni hanya untuk sementara. Setelah zat-zat tersebut habis diuraikan oleh kolinesterase, Ach segera akan dirombak lagi. Disamping itu ada pula zat-zat yang mengikat enzim secara irreversibel,misalnya Parathion dan organosfosfat lain. Kerjanya panjang karena bertahan sampai enzim terbentuk baru lagi. Zat ini banyak digunakan sebagai insektisid beracun kuat dibidang pertanian dan sebagai obat kutu rambut (malathion). Gas saraf yang digunakan sebagai senjata perang termasuk pula kelompok organosfosfta ini misalnya sarin dan soman.

fisostigmin, neostigmin dan pyridostigmin

Parasimpatolitika

-Alkoloida belladona

1. sebagai midriatikum, untuk melebarkan pupil dan melumpuhkan akomodasi (atropine, homatropin, tropikamida)

 

-        atropine,hyoscyamin, skopolamin dan homatropin

-propantelin,

·Meningkatkan denyut nadi
• Mengurangi sekresi mukus
• Menurunkan peristaltik
• Dilatasi pupil mata (midriasis)
• Merangsang SSP
• Mengurangi tonus dan motilitas saluran
• Penggunaan
• Sebagai midriatikum
• Sebagai spasmolitikum
• Pada inkontinensi urin
• Pada parkinsonisme
• Pada asma dan bronkhihis
• Sebagai premedikasi pra-bedah
• Sebagai zat anti-mabuk jalan
• Pada hiperdrosus
• Sebagai zat penawar pada intoksikasi

 

-zat ammonium kwartener

2. sebagai spasmolitikum (pereda kejang otot) dari saluran lambung-usus, saluran empedu dan organ urogenital.

 

ipratopium dan tiotropium

 

-zat amin tersier

 

- pirenzepin, flavoxat, oksibutinin, tolterodin dan tropicamida.

 

Ganglionik

Obat merangsang ganglion

 

Takikardi

· Merangsang efek bifasik pada medulla adrenalin

· Merangsang efek sentral pada SSP

·  Vasokontriksi

·  Tonus usus dan peristaltic meningkat

· Perangsangan sekresi air dan secret bronkus

 

 

Prototipe: Nikotin

 

-(Reseptor: ganglion, neuromuskuler, med. adrenal)

-Reseptor nikotinik ganglion →

 depolarisasi (EPSP) →

 perangsangan ganglion.

=Dosis >> →

 depolarisasi persisten →

 hambatan  

-Reseptor nikotinik neuromuskuler →

 kekuatan otot

- Intoksikasi: Paralisis terjadi cepat, fase perangsangan hampir tak terlihat

-Reseptor nikotinik di medulla adrenal →

 aktivasi simpatis

 

Obat menghambat ganglion

pentolinium (C5), tetraetil amonium (TEA), klorisondamin, mekamilamin, trimetafan

Vasodilatasi

·  Pengurangan alir balik vena

·  Temperature kulit meningkat

·   Penurunan laju filtrasi glomerulus

·   Sekresi lambung, air liur dan pancreas berkurang

·  Kelenjar keringat dihambat.

 

 

-Menghambat reseptor nikotinik ganglia secara kompetitif (simpatis dan parasimpatis)

-Efek yang timbul sesuai dengan hambatan tonus yang dominan

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uraian Bahan Laporan Analisis Farmasi

B.   Uraian Bahan 1.   Aquadest ( FI . III ; 96) Nama resmi           :   AQUA DESTILLATA Nama lain             :   Air suling R M /B M                   :   H 2 O / 18.02 Pemerian   ....... : .. Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,   tidak   mempunyai rasa Kelarutan               :   Larut dengan semua jenis larutan Penyimpanan      :   Dalam wadah tertutup baik Kegunaan                         :   Sebagai pelarut 2.   H Cl ( FI. III ; 53 ) Nama resmi             : ACI...

Uraian Sampel Aquadest ( Ditjen POM, 1995)

  B. Uraian Sampel 1.     Aquadest ( D itjen POM , 1995) Nama resmi                            : AQUADESTILLATA Nama lain                               : air suling RM/BM                                    : H 2 O / 18,02 R B                                           : H – O - H   Pemeria n      ...

Ayat-ayat Al-Qur’an mengenai ilmu kimia/farmasi

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Di dalam Al-Qur’an terdapat kandungan yang merujuk pada fenomena-fenomena alamiah yang dapat dijumpai manusia dalam kehidupan sehari-hari. Al-Quran merupakan Kalamullah (Perkataan/Firman Allah S.w.t) yang bagi kita ummat muslim sudah tidak ada keraguan padanya. Al-Quran banyak sekali menyimpan rahasia dan seiring dengan perkembangan zaman, berjalanya waktu maka semakin membuktikan kebenaran Kitab Allah S.w.t. Di dalam Al-Quran tentunya sangat menganjurkan kita untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan memanfaatkan nya dengan sebaik-baiknya. Terkhusus kali ini kita akan memperluas khasanah pengetuhuan kita tentang ilmu kimia atau farmasi serta pentingnya memelihara kebersihan bagi seorang muslim, yang tentunya semakin membuktikan keben a ran dan InsyaAllah akan men am bah keimanan kita akan kitabullah Al-quran al kariim. B.      Rumusan Masalah 1.       Apa itu ilmu kimia/...