BAB V
PEMBAHASAN
Pada
praktikum ini dilakukan pemeriksaan kadar protein total dan albumin yang
terdapat didalam serum. Protein total terdiri dari albumin dan globulin, dimana
albumin memiliki fungsi untuk mempertahankan osmosis dari cairan vaskuler sedangkan
globulin berfungsi untuk membentuk imunitas tubuh.
Tujuan dari uji protein total adalah untuk
menganalisis dan menginterprestasikan
data klinis protein total dalam serum, sedangkan tujuan dari uji albumin adalah untuk
menganalisis, menginterprestasikan
data klinis albumin dalam serum.
Pada
penetapan kadar pada uji protein total dan albumin menggunakan metode
intramental dengan spektofotometer V-VIS.
Keuntungan dari metode yaitu proses yang lebih mudah dan lebih cepat
dibandingkan dengan metode konvensional serta dapat digunakan untuk
menganalisis kadar suatu sampel dengan jumlah yang sangat sedikit.
Pengukuran
metode spektofotometer yaitu berdasarkan absorbansi cahaya pada panjang
gelombang tertentu pada suatu larutan yang mengandung zat yang akan ditentukan
konsentrasinya jika panjang gelombang yang digunakan adalah cahaya tampak maka
disebut kilometri
yaitu prinsip penentuan kadar metode ini yaitu jumlah cahaya yang diabsorbsi
larutan sebanding dengan konsentrasi zat didalam larutan sesuai dengan hukum
Beer.
Prinsip
dari uji protein total adalah adanya albumin didalam ion tembaga dalam pereaksi
TPR akan membentuk kompleks warna ungu biru dalam larutan basa. Sampel yang
diambil dari probandus dimasukkan kedalam tabung sentrifuge yang kemudian di sentrifuge dengan kecepatan 6000 rpm, sentrifuge
memiliki prinsip sedimentasi karena perceatan sentrifuge dapat menyebabkan zat
padat untuk memisahkan antara serum dengan plasma darah, buang supernatannya kemudian diambil endapannya sebagai
bahan pemeriksaan uji protein total dalam serum.
Kemudian dimasukkan kedalam tabung vakum tube, dan lakukan pengukuran absorban dengan cara
pipet 10 µl aquadest kedalam pipet selanjutnya lakukan pengukuran absorban
standar dengan cara pipet 10 µl larutan standar selanjutnya lakukan pengukuran
absorban sampel dengan cara pipet 10 µl aquadest,
kemudian masing–masing
sampel ditambahkan 1000 µl reagen TPR, kemudian diinkubasi pada suhu 25°C selama 20 menit. Diinkubasi pada suhu 25°C agar serum dengan
reagen dapat homogen saat pencampuran dan menghindari terjadinya oksidasi pada
serum, dalam waktu 20 menit karena waktu yang efisien untuk penyimpanan dan
menghindari terjadinya kerusakan dan bereaksi dengan senyawsa lain. Diukur absorban menggunakan spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 yang termasuk pada panjang gelombang sinar tampak dimana penentuan absorban menggunakan spektrofotometri visibel berdasarkan pada warna atau kolorimetri sedangkan tujuan
dari penambahan pereaksi TPR yaitu adanya
albumin didalam ion tembaga dalam pereaksi TPR akan membentuk kompleks warna
ungu biru dalam larutan basa, sehingga
diperoleh hasil yaitu nilai absorban standar 0,230 g/dL, absorban sampel 0,024 g/dL, protein total 0,321 g/dL.
Pada
pemeriksaan uji albumin, dibuat larutan sampel dengan cara dipipet 10 µl serum
kemudian dimasukkan kedalam kuvet dan tambahkan 1000 µl reagen albumin,
masing-masing larutan diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 546
nm. Reagen albumin digunakan untuk memberikan warna biru hijau pada sampel
karena proses absorbsinya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 546
nm yang termasuk pada panjang
gelombang sinar tampak dimana penentuan absorban menggunakan spektrofotometri visibel berdasarkan pada warna atau kolorimetri.
Pada
hasil pengukuran absorban diperoleh nilai yaitu absorban sampel 0,103 g/dL dan
absorban standar 0,164 g/dL dari data tersebut kemudian dihitung kadar
albuminya dan diperoleh hasil kadar albumin dalam sampel yaitu 3,140 g/dL.
Dari
kedua hasil yang diperoleh protein total pada probandus yaitu 0,521 g/dL menunjukkan dibawah dari nilai normalnya yaitu 6,6 – 8,79 g/dL, terjadinya penurunan kadar dapat terjadi
karena adanya kelainan yaitu sinosishepar (penyakit kronis yang ditandai dengaan
firbosis disorganisasi dari lobus vaskular yang ditandai dengan adaya
peradangan), kegagalan hepar akut, luka bakar berat, malnutrisi
berat.
Karena
menurut literatur nilai rujukan untuk dewasa nilai protein total 6,6 – 8,79
g/dL, sedangkan untuk albumin
menunjukkan nilai yang normal yaitu 3,140 g/dL karena menurut literatur nilai rujukan
pada albumin 3,5 – 5 g/dL, sehingga telah sesuai dengan literatur.
Komentar
Posting Komentar