Langsung ke konten utama

Diabetes Melitus


A. Penyakit

A.1 Defenisi

            Diabetes Melitus adalah satu kelompok sindrom yang heterogen yang ditandai oleh peningkatan glukosa darah akibat defisiensi relatif atau absolut insulin (Farmakologi Ulasan Bergambar edisi IV hal:335).

Diabetes melitus adalah suatu sindroma klinik yang ditandai oleh poliuri,polidipsi dan polifagi, disertai peningkatan glukosa darah atau hiperglikemia( glukosa puasa 126 mg/dl atau postrandial ≥ 200 mg/dl atau glukosa sewaktu ≥ 200 mg/dl) (Farmakologi dan Terapi hal:485).

Diabetes melitus adalah sekumpulan dari gangguan metabolit yang ditandai oleh hiperglikemi dan abnormalitas metabolisme dari karbohidra,lemak dan protein (Farmakoterapi dan Terminologi medis hal:157).

Diabetes melitus adalah  suatu kondisi dimana terjadi gangguan jumlah atau fungsi insulin didalam tubuh (MIMS edisi 14 hal:28).

A.2 Klasifikasi

ü  Menurut farmakologi ulasan bergambar edisi IV (hal:336)

a.    Diabetes tipe 1

Umumnya, kehilangan fungsi sel β dianggap berasal dari proses yang diperantarai otoimun terhadap sel β, dan hal ini dapat dipicu oleh infasi virus atau kerja toksin kimiawi.

 

b.    Diabetes tipe 2

Penyakit ini lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik, seperti penuaan, obesitas dan resistensi insulin ferifer dan bukan oleh proses otoimun atau virus.

ü  Menurut farmakologi dan terapi edisi 5 (hal.485)

a.    Diabetes tipe 1

Adanya ganguan produksi insulin akibat penyakit otoimun atau idiopatik.

b.    Diabetes tipe 2

Akibat resistensi produksi insulin atau gangguan sekresi insulin. Pada tipe 2 ini tidak selalu dibutuhkan insulin, kadang-kadang cukup dengan diet dan antidiabetik oral.

c.    Diabetes pada kehamilan

DM akibat penyakit endokrin atau pankreas atau akibat penggunaan obat.

ü  Menurut MIMS ( hal.28)

a.    Diabetes melitus tipe 1

Yang ditandai dengan adanya kekurangan insulin secara absolut.

b.    Diabetes melitus tipe 2

Disebabkan karena resistensi terhadap insulin.

 

ü  Menurut farmakoterapi dan terminologi medis ( hal.157)

a.    Uncommon causes DM (1-2%) termasuk karena endokrin, gestational DM, pankreatitis dan karena obat-obat tertentu seperti glukokortikoid, miasin dan alfainterferon.

 

A.3 Etiologi dan Patofisiologi

Salah satu penyebab DM ialah kelainan metabolisme lemak yang berakibat tingginya kadar asam lemak bebas dalam darah (Farmakologi & Terminoloi hal : 485).

Kekurangan hormon insulin yang berfungsi memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel untuk dimetabolisir (dibakar) dan demikian dimanfaatkan sebagai sumber energi (Obat-Obat Penting hal : 738).

ü  Etiologi DM Tipe 1 :

Tipe ini disebabkan karena adanya kerusakan sel β pankreas yang menyebabkan kerusakan sekresi insulin secara mutlak (Farmakoterapi dan Terminologi Medis hal : 157).

DM tipe 1 tidak dapat mempertahankan kadar sekresi insulin basal dan berespon terhadap beragam bahan bakar yang bersikulasi (Farmakologi ulasan Bergambar hal : 336).

ü  Etiologi DM 2

DM tipe 2 terjadi ketika gaya hidup dengan asupan kalori berlebihan, kurang olahraga, obesitas, dan ada dukungan faktor genetik (Farmakoterapi dan Terminologi Medis hal : 157).

 

Sekresi insulin yang besar tidak memadai uhntuk mempertahankan hemeostatis glukosa (Farmakologi Ulasan Bergambar edisi IV hal:335).

ü  Etiologi DM kehamilan

Karena endokrin, gestational DM, pankreatitis dan karena obat-obat tertentu seperti glukokortikoid, miasin dan alfainterferon (Farmakoterapi dan Terminologi Medis hal : 157).

Patofisiologi menurut Farmakoterapi dan Terminologi Medis hal : 157

·         DM Tipe 1

Disebabkan karena adanya kerusakan sel β pankreas yang menyebabkan kekurangan sekresi insulin secara mutlak.

·         DM Tipe 2

Resistensi insulin ditandai dengan adanya peningkatan lipolisis dan peningkatan produksi asam lemak bebas, peningkatan produksi gula di hepar dan pengurangan intake gula ke sel otot.

A.4 Faktor resiko

Adapun factor resiko menurut MIMS hal : 28 ialah,

1.            Riwayat keluarga diabetes

2.            Kelebihan berat badan

3.            Sedang atau pernah mengalami :

Hipertensi, peningkatan kadar kolesterol, penyakit jantung koroner, stroke, diabetes gestasional, kebutaan, gagal ginjal, luka yang tidak sembuh-sembuh, dan impoten (disfungsi ereksi).

B. Obat

B.1 Penggolongan Obat

-       Amoxicilin golongan obat penisilin (obat-obat penting.66)

-       Metrofin golongan obat biguanid (farmakologi ulasan bergambar.344)

-       Glimel golongan obat sulfonilurea(farmakologi ulasan bergambar.342)

B.2 Mekanisme kerja obat

1. Penisilin

Dinding sel kuman terdiri dari suatu jaringan peptidoglikan, yaitu polimer dari senyawa amino dan gula yang saling terikat satu dengan yang lain (cross linked) dan dengan demikian memberikan kekuatan mekanis pada dinding. Penisilin dan sefalosporin menghalangi sintesa lengkap dari polimer ini yang spesifik bagi kuaman dan disebut murein. Bila sel tumbuh dan plasmanya bertambah atau menyerap air dengan jalan osmosis, maka dinding sel yang tak sempurna itu akan pecah dan bakteri musnah. (Menurut obat-obat penting hal : 66)

 

2.  Metformin

Reduksi keluaran(output) glukosa hepatik, sebagian besar menghambat glukoneogenesis hepatik, metformin juga memperlambat absorbsi gula oleh usus dan meningkatkan ambilan dan penggunaan glukosa diperifer. (Farmakologi Ulasan Bergambar:344)

3.    Sulfonilurea (Farmakologi Ulasan Bergambar:342)

Hal ini meliputi :

-       Stimulasi pelepasan insulin oleh sel-sel β-pankreas dengan cara menghambat kanal K+ sensitif/ATP mengakibatkan depolarisasi dan pemasukan Ca2+

-       Penururnan produksi glukosa hepati

-       Peningkatan sensifitas perifer terhadap insulin

B.3 Efek samping

1. Efek samping Metformin

Hampir 20% pasien mengalami mual, muntah, diare serta kecaplogam ( metalic taste), stetapi dengan menurunkan dosis keluhan-keluhan tersebut segera hilang.

2.    Efek samping glimel

Efek samping geberasi pertama sekitar 4%, insidennya lebih rendah lagi untuk generasi 2. Hipoglekemia, bahkan sampai koma tentu dapat timbul. Reaksi ini lebih sering terjadi pada pasien usia lanjut dengan gangguan fungsi hepar atau ginjal, terutama yang menggunakan sediaan dengan masa kerja panjang. Efek samping lain, reaksi alergi jarang sekali terjadi, mual, muntah, diare, gejala hemotologik, susunan saraf pusat, dan sebagainnya. (Farmaklogi Ulasan Bergambar hal : 342)

3.    Efek samping penisilin

   Alam maupun sintetik dapat terjadi pada semua cara pemberian, dapat melibatkan berbagai organ dan jaringan secara terpisah maupun bersama-sama dan dapat muncul dlam bentuk yang ringan sampai fatal. (Farmakologi & Terapan:664)

B.4 Interaksi obat

1.   Interaksi obat glimel ( F & T hal : 491)

Obat yang dapat meningkatkan resiko hipoglekimia sewaktu penggunaan sulfonil urea ialah insulin, alkohol,fenformin, sulfonamid, salislat dosis besar, fenilbitason, oksifenbutazon, probenezid, dikumarol, kloralfenikol, penghambat MAO, buanetidin, anabolic steroid, fenfluramil dan klofibrat.

2.    Interaksi obat penisilin( ISO 50 hal : 88)

Probenesid dapat meningktakan dan memperpanjang level darah dari amoxicilin. Penggunaan bersama allopurinol dapat menyebabkan peningkatan terjadinya reaksi kulit.

B.5 Dosis

1. Dosis amoxicilin menurut Iso 50.87= dewasa dan anak-anak berat badan > 20 kg, sehari 250-500 mg sebelum makan dan anak nerat badan < 20 kg, 20-40 mg/kg berat badan/hari dalam dosis terbagi tiga

2. Dosis metformin menurut ISO.239 awal 2x 500 mg/hari, titrasi dapat ditingkatkan 500 mg/minggu setiap 2 minggu, dosis maksimum 2000 mg dalam dosisi terbagidiberikan bersama makan

3. Dosis glibenklamida menrut OOP.914  =  1-2 dd 2,5-5 mg pc

B.6 Farmakokinetik

1. Farmakokinetik  penisilin menurut F&T.668

Penisilin  G mudah rusak dalam suasana asam (ph 2). Cairan lambung dengan ph 4 tidak terlalu merusak penisilin

2. Farmakokinetik metformin menurut  FUBER.345

Diabsorbsi dengan baik peroral, tidak berikatan dengan proteinserum, dan tidak dimetabolisme. Ekskresi melalui urin.

3.  Farmakokinetik glimel menurut F&T.490

Berbagai sulfonilurea mempunyai sifat kinetik berbeda, tetapi absorbsi melalui saluran cerna cukup efektif. Makanan dan keadaan hiperglikemia dapat mengurangi absorbsi untuk mencapai kadar optimal diplasma,sulfonil urea dengan masa paruh pendek dapat lebih efektif bila diminum 30 menit sebelum makan. Dalam plasma sekitar 90% -99% terikat protein plasma terutama albumin ikatan ini paling kecil untuk klorpropamid dan paling besar untuk gliburid.

B.7 Farmakodinamik

1. Amoxicilin FDK hal :1025

Perjalanan waktu konsentrasi obat berkaitan erat dengan efek antimikroba ditempat infeksi dan dengan efek toksik.

B.8 Kontra indikasi

1. Kontra indikasi amoxicilin ISO hal : 88

Hipersensitif atau mempunyai riwayat hipersensitif terhadap antibioti beta laktam

2.        Kontra indikasi metformin F &T hal : 492

Tidak boleh diberikan pada kehamilan, pasien penyakit hepa berat, penyakit ginjal dengan urenia dan penyakit jantung kongestif dan penyakit paruh dengan hipoksiakronik.

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uraian Bahan Laporan Analisis Farmasi

B.   Uraian Bahan 1.   Aquadest ( FI . III ; 96) Nama resmi           :   AQUA DESTILLATA Nama lain             :   Air suling R M /B M                   :   H 2 O / 18.02 Pemerian   ....... : .. Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,   tidak   mempunyai rasa Kelarutan               :   Larut dengan semua jenis larutan Penyimpanan      :   Dalam wadah tertutup baik Kegunaan                         :   Sebagai pelarut 2.   H Cl ( FI. III ; 53 ) Nama resmi             : ACI...

Uraian Sampel Aquadest ( Ditjen POM, 1995)

  B. Uraian Sampel 1.     Aquadest ( D itjen POM , 1995) Nama resmi                            : AQUADESTILLATA Nama lain                               : air suling RM/BM                                    : H 2 O / 18,02 R B                                           : H – O - H   Pemeria n      ...

Ayat-ayat Al-Qur’an mengenai ilmu kimia/farmasi

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Di dalam Al-Qur’an terdapat kandungan yang merujuk pada fenomena-fenomena alamiah yang dapat dijumpai manusia dalam kehidupan sehari-hari. Al-Quran merupakan Kalamullah (Perkataan/Firman Allah S.w.t) yang bagi kita ummat muslim sudah tidak ada keraguan padanya. Al-Quran banyak sekali menyimpan rahasia dan seiring dengan perkembangan zaman, berjalanya waktu maka semakin membuktikan kebenaran Kitab Allah S.w.t. Di dalam Al-Quran tentunya sangat menganjurkan kita untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan memanfaatkan nya dengan sebaik-baiknya. Terkhusus kali ini kita akan memperluas khasanah pengetuhuan kita tentang ilmu kimia atau farmasi serta pentingnya memelihara kebersihan bagi seorang muslim, yang tentunya semakin membuktikan keben a ran dan InsyaAllah akan men am bah keimanan kita akan kitabullah Al-quran al kariim. B.      Rumusan Masalah 1.       Apa itu ilmu kimia/...