KATA PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentangDIABETES
MELITUS.
Makalah
ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang DIABETES
MELITUS ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Makassar, 11 November
2017
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Anatomi fisiologi diabetes melitus
B.
Definisi diabetes melitus
C.
Penggolongan diabetes melitus
D.
Penyebab diabetes melitus
E.
Patofisiologi diabetes melitus
F.
Gejala diabetes melitus
G.
Faktor Resikodiabetes melitus
H.
Algoritmadiabetes
melitus
I. Penggolongan diabetes melitus
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang
ditandai oleh ketiadaan absolit insulinatau insensivitas terhadap insulin.
Diabetes melitus disebabkan oleh oenurunan kecepatan insulin oleh sel-sel beta
pula langershan. Biasanya dibagi dalam dua jenis berbeda diabetes javanilis
yang biasanya tapi tak selalu dimualai mendadak pada awal kehidupan dan
diabetes dengan awitan maturitas yang dimulai diusia lanjut dan terutama pada
orang kegemukan.
Penderita penyakit diabetes melitus dapat meninggal
karena penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh
penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan sataf.
Penyebab diabetes melitus dapat disebabkan oleh berbagai hal, dan juga terdapat
berbagai macam tipe diabetes melitus. Ada beberapa gejala yang ditimbulkan bagi
penderita diabetes melitus serta cara mengobatinya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana anatomi dan
fisiologi diabetes
melitus?
2.
Apa defenisi diabetes melitus?
3.
Apa saja penggolongan diabetes
melitus?
4.
Apa saja penyebab diabetes
melitus ?
5.
Bagaimana patofisologidiabetes
melitus?
6.
Apa saja faktor resiko diabetes
melitus?
7.
Jelaskan algoritma diabetes
melitus ?
8.
Penggolongan obat diabetes
melitus ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahuianatomi dan fisiologi diabetes melitus
2.
Untuk mengetahuidefenisidiabetes
melitus
3.
Untuk mengetahuipenggolongan diabetes
melitus
4.
Untuk mengetahuipenyebabdiabetes
melitus
5.
Untuk mengetahui patofisologi diabetes
melitus
6.
Untuk mengetahuifaktor resikodiabetes
melitus
7.
Untuk mengetahui Jelaskan algoritma diabetes melitus
8.
Untuk mengetahuiPenggolonganobat diabetes
melitus
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Anatomi
dan fisiologi diabetes melitus
Pankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang
panjangnya kira – kira 15 cm, lebar 5 cm, mulai dari duodenum sampai ke limpa
dan beratnya rata – rata 60 – 90 gram. Terbentang pada vertebrata lumbalis 1
dan 2 di belakang lambung.
Pankreas merupakan kelenjar endokrin terbesar
yang terdapat di dalam tubuh baik hewan maupun manusia. Bagian depan ( kepala )
kelenjar pankreas terletak pada lekukan yang dibentuk oleh duodenum dan bagian
pilorus dari lambung. Bagian badan yang merupakan bagian utama dari organ ini
merentang ke arah limpa dengan bagian ekornya menyentuh atau terletak pada alat
ini.Dari segi perkembangan embriologis, kelenjar pankreas terbentuk dari epitel
yang berasal dari lapisan epitel yang membentuk usus.
Pankreas
terdiri dari dua jaringan utama, yaitu :
1. Asini
sekresi getah pencernaan ke dalam duodenum.
2. Pulau
Langerhans yang tidak tidak mengeluarkan sekretnya keluar, tetapi menyekresi
insulin dan glukagon langsung ke darah.
Pulau – pulau Langerhans yang menjadi sistem
endokrinologis dari pamkreas tersebar di seluruh pankreas dengan berat hanya 1
– 3 % dari berat total pankreas. Pulau langerhans berbentuk ovoid dengan besar
masing-masing pulau berbeda. Besar pulau langerhans yang terkecil adalah 50 m,
sedangkan yang terbesar 300 m, terbanyak adalah yang besarnya 100 – 225 m.
Jumlah semua pulau langerhans di pankreas diperkirakan antara 1 – 2 juta.
Pulau langerhans manusia, mengandung tiga
jenis sel utama, yaitu:
a. Sel
– sel A ( alpha ), jumlahnya sekitar 20 – 40 % ; memproduksi glikagon yang
manjadi faktor hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai “ anti insulin like
activity “.
b. Sel
– sel B ( betha ), jumlahnya sekitar 60 – 80 % , membuat insulin.
c. Sel
– sel D ( delta ), jumlahnya sekitar 5 – 15 %, membuat somatostatin.
Masing – masing sel tersebut, dapat dibedakan
berdasarkan struktur dan sifat pewarnaan.Di bawah mikroskop pulau-pulau
langerhans ini nampak berwarna pucat dan banyak mengandung pembuluh darah
kapiler.Pada penderita DM, sel beha sering ada tetapi berbeda dengan sel beta
yang normal dimana sel beta tidak menunjukkan reaksi pewarnaan untuk insulin
sehingga dianggap tidak berfungsi.
Insulin merupakan protein kecil dengan berat
molekul 5808 untuk insulin manusia. Molekul insulin terdiri dari dua rantai
polipeptida yang tidak sama, yaitu rantai A dan B. Kedua rantai ini dihubungkan
oleh dua jembatan ( perangkai ), yang terdiri dari disulfida. Rantai A terdiri
dari 21 asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino. Insulin dapat larut
pada pH 4 – 7 dengan titik isoelektrik pada 5,3. Sebelum insulin dapat
berfungsi, ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar di dalam
membrana sel.
Insulin di sintesis sel beta pankreas dari
proinsulin dan di simpan dalam butiran berselaput yang berasal dari kompleks
Golgi. Pengaturan sekresi insulin dipengaruhi efek umpan balik kadar glukosa
darah pada pankreas. Bila kadar glukosa darah meningkat diatas 100 mg/100ml
darah, sekresi insulin meningkat cepat. Bila kadar glukosa normal atau rendah,
produksi insulin akan menurun.
Selain kadar glukosa darah, faktor lain
seperti asam amino, asam lemak, dan hormon gastrointestina merangsang sekresi
insulin dalam derajat berbeda-beda. Fungsi metabolisme utama insulin untuk
meningkatkan kecepatan transport glukosa melalui membran sel ke jaringan
terutama sel – sel otot, fibroblas dan sel lemak.
B.
Defenisi diabetes
melitus
Diabetes Melitus adalah satu kelompok sindrom
yang heterogen yang ditandai oleh peningkatan glukosa darah akibat defisiensi
relatif atau absolut insulin(Farmakologi Ulasan Bergambar edisi IV:335).
Diabetes melitus
adalah suatu sindroma klinik yang ditandai oleh poliuri,polidipsi dan polifagi,
disertai peningkatan glukosa darah atau hiperglikemia( glukosa puasa ≥ 126 mg/dl atau postrandial ≥ 200 mg/dl atau glukosa sewaktu ≥
200 mg/dl) (Farmakologi dan Terapi
:485).
C.
Penggolongan Diabetes Mellitus
a.
Diabetes tipe 1
Adanya ganguan produksi insulin akibat penyakit otoimun
atau idiopatik.
b.
Diabetes tipe 2
Akibat resistensi produksi insulin atau gangguan sekresi
insulin. Pada tipe 2 ini tidak selalu dibutuhkan insulin, kadang-kadang cukup
dengan diet dan antidiabetik oral.
c.
Diabetes pada kehamilan
DM akibat penyakit endokrin atau pankreas atau akibat
penggunaan obat.
D.
Penyebab Diabetes melitus
Salah satu penyebab
DM ialah kelainan metabolisme lemak yang berakibat tingginya kadar asam lemak
bebas dalam darah (Farmakologi& Terminologi: 485).
Kekurangan hormon
insulin yang berfungsi memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel untuk
dimetabolisir (dibakar) dan demikian dimanfaatkan sebagai sumber energi (Obat-Obat
Penting : 738).
ü Etiologi DM
Tipe 1
:
Tipe ini disebabkan karena adanya kerusakan sel β pankreas yang
menyebabkan kerusakan sekresi insulin secara mutlak(Farmakoterapi dan Terminologi Medis: 157).
ü Etiologi
DM 2
DM tipe 2 terjadi ketika gaya hidup
dengan asupan kalori berlebihan, kurang olahraga, obesitas, dan ada dukungan
faktor genetik(Farmakoterapi dan
Terminologi Medis: 157).
ü Etiologi
DM kehamilan
Karena endokrin, gestational DM, pankreatitis dan karena obat-obat tertentu
seperti glukokortikoid, miasin dan alfainterferon(Farmakoterapi dan Terminologi Medis : 157).
E.
Patofisologi diabetes melitus
Patofisiologi menurut Farmakoterapi dan Terminologi Medis: 157
ü DM Tipe
1
Disebabkan karena adanya kerusakan
sel β pankreas yang menyebabkan kekurangan sekresi insulin secara mutlak.
ü DM Tipe
2
Resistensi insulin ditandai dengan
adanya peningkatan lipolisis dan peningkatan produksi asam lemak bebas,
peningkatan produksi gula di hepar dan pengurangan intake gula ke sel otot.
ü DM kehamilan
Karena endokrin, gestational DM, pankreatitis dan karena obat-obat tertentu
seperti glukokortikoid, miasin dan alfainterferon.
F.
Faktor Resiko
Adapun faktor resiko menurut MIMS :28 ialah,
1.
Riwayat keluarga diabetes
2.
Kelebihan berat badan
3.
Sedang atau pernah mengalami :
Hipertensi, peningkatan kadar kolesterol, penyakit
jantung koroner, stroke, diabetes gestasional, kebutaan, gagal ginjal, luka
yang tidak sembuh-sembuh, dan impoten (disfungsi ereksi).
G.
H.
Penggolongan obat diabetes melitus
·
Obat antidiabetel
oral, yang tergolong menjadi 4 kategori : Insulin sekretagogues, yang terdiri
dari sulfoniluerea, Meglitnid, Derivat D-Fenilalanin. Ketiga jenis ini
mempunyai mekanisme kerja yang berbeda mulai dari meningkatkan produksi insulin
hingga memoduslasi pelepasan insulin oleh sel beta pankreas.
·
Biguanida, yang
mempunyai mekanisme kerja untuk menurunkan glukoneogenesis renal dan hepar.
Selain itu juga menstimulasi glikolisis secara baik dengan meningkatkan
pembuangan glukosa secara efektif.
·
Thiazolidinedion,
yang mampu menurunkan resistensi insulin. Obat ini bekerja primer dalam
meregulasi gen didalam metabolisme glukosa, lipid serta diferensiasi adiposa.
·
Inhibitor
alpha-glukosdiase, merupakan oloigosakarida dan diskaradi yang harus dipecahkan
untuk diabsorpsi sijejunum dan doudenum, yang nantinya mampu menurunkan kadar
glukosa didalam darah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Diabetes Melitus adalah satu kelompok sindrom yang
heterogen yang ditandai oleh peningkatan glukosa darah akibat defisiensi
relatif atau absolut insulin.
Diabetes melitus adalah suatu sindroma klinik yang
ditandai oleh poliuri,polidipsi dan polifagi, disertai peningkatan glukosa
darah atau hiperglikemia( glukosa puasa ≥ 126 mg/dl atau
postrandial ≥ 200 mg/dl atau glukosa sewaktu ≥ 200 mg/dl).
Salah satu penyebab DM ialah kelainan metabolisme lemak
yang berakibat tingginya kadar asam lemak bebas dalam darah Kekurangan hormon
insulin yang berfungsi memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel untuk
dimetabolisir (dibakar) dan demikian dimanfaatkan sebagai sumber energi
B.
Saran
Dalam
makalah ini kami menjelaskan tentang hipertensi sehingga kita dapat mengetahui hal
apa yang akan dilakukan jika mendapatkan kasus seperti yang telah dijelaskan
diatas, sehingga tidak menimbulkan presepsi yang berbeda dari seharusnya.
Dalam penulisan kami mungkin masih terdapat kesalahan, jika
pembaca menemukan kesalahan mohon diberikan masukan dan saran agar makalah ini
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Farmakologi dan Terapeutik UI. 2012 “Farmakologi Dan Terapi Edisi 5” Fakultas
Kedokteran, UI:Jakarta.
Dipiro Joseph. “Pharmacoteraphy a Pathophisiologic Approach, 9 th
edition” Mc Grow-Hill Medical Publishing Division.
Komentar
Posting Komentar