KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat terselesaikan
dengan sebaik-baiknya. Makalah ini adalah tugas pertama kami dalam mata kuliah
Agama Islam II. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para pihak yang
turut serta membantu kelancaran tugas kami, terutama dosen Agama Islam II yang
telah memberi banyak pengarahan serta ilmu kepada kami mahasiswa. Tidak ada
gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah kami ini.
Semoga makalah yang kami
buat ini bermanfaat bagi pembaca. Kami juga tidak segan-segan untuk menerima
kritik dan saran, agar penugasan selanjutnya dapat menjadi lebih baik dari
sebelumnya dan sesungguhnya semua itu bersifat membangun. Terima kasih.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengetahui apa sesungguhnya ilmu, tidaklah melalui ilmu itu sendiri,
tetapi melalui filsafat ilmu. Melalui filsafat ilmulah segala penjelasan mengenai
ilmu diperoleh. Karena itu, filsafat ilmu demikian penting untuk didalami oleh
setiap ilmuan agar ia mengenal hakikat sesuatu yang dimilikinya, yaitu
ilmu. Ilmu pertama kali yang ada di yunani didasarkan oleh mitos yang terjadi
pada zaman tersebut. masyarakat memandang kejadian alam seperti gempa bumi
yang terjadi disebabkan oleh dewa yang sedang menggelengkan kepalanya.
Namun ketika faalsafat ini di perkenalkan fenomena alam tersebut tidak lagi
dianggap sebagai sebuah mitos lagi tetapi sebagai aktifitas alam yang terjadi
secara kausalitas. Perubahan pola pikir tersebut kelihatannya sederhana, tetapi
implikasinya tidak sederhana karena selama ini alam ditakuti dan dijauhi
kemudian didekati bahkan dieksploitasi.
Dalam perkembangan nya dalam bidang ilmu, manusia telah dapat
membedakan mana hal yang benar benar nyata atau rill dan mana kejadian yang
hanya sebuah ilusi atau mitos. Setelah mereka mampu membedakan yang mana
yang rill dana yang mitos kemudian manusia mampu keluar dari kungkungan dan
mendapatkan ilmu ilmiah, dan inilah titik awal manusia menggunakan rasio untuk
meneliti dan sekaligus mempertanyakan dirinya dan alam
jagad raya. Berangkat dari kegelisahan yang ada dalam setiap diri manusia, dimana kita
selalu dihadapkan pada problematis yang disajikan para Founding Father kita.
Mereka sering menyajikan goresan tintanya diatas kertas yang berbeda-beda dari
yang lainnya. Sehingga menuntut kita untuk bisa menfilter dan memilah. Bahkan
menerobos jauh sehingga dapat membedakan mana sejarah yang dibuat secara
subjektif dan sejarah secara obyektif yang terjadi dari zaman yunani sampai pada
Pada zaman islam ilmu pengetahuan telah banyak menorehkan catatan emas
dalam peradaban dunia. Tercatat dalam sejarah bahwa dinasti Bani Abbasiya
yang memerintah setelah Dinasti Bani Ummayah adalah Dinasti terlama dala
sejarah peradaban islam, sekitar lebih dari 5 abad juga dinasti ini pula yang
mengantarkan peradaban islam pada masa golden age nya . Dimana pada masa itu
ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat. Seiring dengan berjalannya waktu,
kemudian ilmu pengetahuan islam diserap dan di resains oleh bangsa bangs
Eropa, hal ini terjadi setelah sinar kejayaan islam mengalami
kemunduran.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Al-Quran Tentang
Ilmu Kimia Farmasi
Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung
secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Karena untuk
memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan pembagian
atau klasifikasi secara periodik, karena setiap periode menampilkan ciri khas tertent
dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan pemikiran secara teo
riti senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani Kuno dan diakhiri pada zama
kontemporer.
a. Surat
Al-Baqarah Ayat 38
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga
itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati".
b. Surah Hud Ayat 7
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم
مَّبْعُوثُونَ مِن بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا
إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Dan dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji
siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada
penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya
orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang
nyata”.
c. Surah Al-Hijr
Ayat 26
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ
مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
d. Surah Al-Anbiya
Ayat 30
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖوَجَعَلْنَا مِنَ
الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖأَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman?
e. Surat Ar-Rum
Ayat 30
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Maka hadapkanlah
wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
f. Surat Fatir
Ayat 11
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَاجًا ۚ وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ ۚ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلَّا فِي كِتَابٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air
mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan
tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan
dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang
berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan)
dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah
mudah.
g. Surah
Yasin Ayat 36
Mahasuci Rabb yang telah menciptakan
pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari
diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS. 36:36)
2. Ayat Al-Quran Tentang Kesehatan
“Kesehatan
merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi Muhammad SAW.
Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah
manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan
menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan adalah dengan melaksanakan
perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Islam menganjurkan agar
kita memperhatikan kebersihan sebagai salah satu cara untuk menjaga
kesehatan. Dalam masalah kebersihan, Islam
memiliki sikap yang tidak dapat ditandingi oleh agama apapun. Islam memandang kebersihan sebagai ibadah sekaligus
cara untuk mendekatkan diri kepada Allah swt., bahkan Islam mengkategorikan
kebersihan sebagai salah satu kewajiban bagi islam.
a.
Surah Al-Baqarah Ayat
222
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ
ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا
تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ
حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ
الْمُتَطَهِّرِينَ
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh.
Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu
hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu
mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.
b.
Surat Al-Ma'idah Ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika
kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur.
c. Surah Al-Anfal
Ayat 11
إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ
مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ
عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْأَقْدَامَ
(Ingatlah),
ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya,
dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan
hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk
menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu).
d.
Surah At-Taubah Ayat 108
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ
عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ
رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Janganlah
kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang
didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut
kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
e.
Surah Al-Mudassir Ayat 45
وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ
الْخَائِضِينَ
dan
adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Sesunggunya hubungan
al quran dengan sains memang tidak boleh dipisahkan lagi.Bukan kerana Al Quran
itu ialah buku sains,tetapi Al Quran ialah mukjizat Allah s.w.t yang
dikurniakan kepada Nabi Muhammad s.a.w untuk kegunaan manusia sejagat.Malah Al
Quran juga mempunyai kaitan yang rapat dengan salah satu cabang dari ilmu sains
iaitu kimia.Hubungan Al Quran dengan kimia dapat dilihat dengan penemuan besi
di dalam Al Quran iaitu pada surah Al Hadid (Besi) .Malah maksud surah tersebut
sudah jelas bermaksud besi.Surah al Hadid ialah surah yang ke 57 yang berada di
pertengahan Al Quran.
b. Saran
Bagi para pembaca
makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang
didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih
memperdalam materi mengenai Kimia Unsur Alangkah baiknya jika mempelajari juga
unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik dan terokimia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/#q=kimia+secara+alquran
http://dyossie.wordpress.com/2012/03/29/ilmu-kimia-dalam-al-quran/
http://rafhaulfa.blogspot.com/2013/02/contoh-makalah-kimia.html
Komentar
Posting Komentar