Dosen pengampu : Dr. H. Zainuddin Hamka,
M. Ag.
MAKALAH ASWAJA
“AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
OLEH :
1. MUHAJIR 15031014079
2. NURFITRIANA 15031014077
3. HESTRI PARENRENGI 15031014069
4. NUR FITRAH SURAHMAN 15031014062
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAM
ALAM
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2017
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang AKHLAH
KEPADA ALLAH SWT.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang AKHLAH
KEPADA ALLAH SWT ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Makassar, 23 oktober
2017
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Akhlak Kepada Allah
B.
Alasan
Mengapa Seorang Muslim Harus Berakhlak Kepada Allah
C.
Akhlak
Seorang Muslim Kepada Allah
D. Contoh Akhlak Kepada
Allah
BAB III PENUTU
A.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Akhlak
merujuk kepada amalan, dan tingkah laku tulus yang tidak dibuat-buat yang
menjadi kebiasaan. Manakala menurut istilah Islam, akhlak ialah sikap
keperibadian manusia terhadap Allah, manusia, diri sendiri dan makhluk lain,
sesuai dengan suruhan dan larangan serta petunjuk Al-Quran dan Sunnah
Rasulullah SAW. Ini bererti akhlak merujuk kepada seluruh perlakuan manusia
sama ada berbentuk lahiriah mahupun batiniah yang merangkumi aspek amal ibadat,
percakapan, perbuatan, pergaulan, komunikasi, kasih sayang dan sebagainya.
Dalam
makalah ini yang di bahas adalah akhlak seorang muslim kepada Allah SWT. Yaitu
tentang bagaimana seharusnya perilaku seorang muslim tehadap Allah SWT.
Sehingga nantinya seorang muslim akan menjadi seorang yang berakhlak mulia khususnya
akhlak Kepada Allah SWT.
Dan
adapun akhlak kepada Allah yaitu menjalankan segala perintahnya dan menjauhi
segala larangannya. Jadi seorang muslim itu hendaknya taat terhadap apa yang
diperintahkan oleh Tuhannya. Sehingga akhlak orang muslim kepada Allah yaitu
beriman dan taqwa kepada Allah SWT.
B.Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Akhlak kepada Allah?
2.
Mengapa seorang muslim harus berakhlak kepada
Allah?
3.
Bagaimana seharusnya Akhlak seorang muslim
kepada Allah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Akhlak Kepada Allah
Akhlak menurut bahasa yaitu berasal dari
bahasa arab (اخلاق) jamak dari kata خلق yang berarti tingkah laku, perangai
atau tabiat. Sedangkan menurut istilah; akhlak adalah daya
kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnung lagi. Dengan demikian akhlak pada hakikatnya adalah sikap yang melekat
pada diri mausia, sehingga manusia dapat melakuakannnya tanpa berfikir
(spontan).
Di samping itu akhlak juga dikenal dengan
istilah moral dan etika. Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti
adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima
umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam
menentukan baik dan buruknya.
Menurut Kahar Masyhur akhlak kepada Allah
dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh
manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.
Sehingga akhlak kepada Allah dapat diartikan
Segala sikap atau perbuatan manusia yang dilakukan tanpa dengan berfikir lagi (spontan)
yang memang seharusnya ada pada diri manusia (sebagai hamba) kepada Allah SWT.
(sebagai Kholiq).
B.
Alasan
Mengapa Seorang Muslim Harus Berakhlak Kepada Allah
Seorang muslim yang baik itu memang
diharuskan berakhlak yang baik kepada Allah SWT. Karena kita sebagai manusia
itu diciptakan atas kehendak-Nya, sehingga alangkah baiknya kita bersikap
santun (berakhlak) kepada sang Kholliq sebagai rasa syukrur kita.
Menurut Kahar Mashyur , Sekurang-kurangnya
ada empat alasan mengapa manusia perlu beakhlak kepada Allah. Yaitu:1
Pertama, karena Allah-lah yang mencipatakan
manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan keluar dari
tulang punggung dan tulang rusuk hal ini sebagai mana di firmankan oleh Allah
dalam surat at-Thariq ayat 5-7. sebagai berikut:
yang artinya : (5)
"Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?, (6).
Dia tercipta dari air yang terpancar, (7). yang terpancar dari tulang sulbi dan
tulang dada. (at-Tariq:5-7)
Kedua, karena Allah-lah yang telah memberikan
perlengkapan panca indera, berupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan
hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia.
Firman Allah dalam surat, an-Nahl ayat, 78.
yang Artinya: "Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati,
agar kamu bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78)
Ketiga, karena Allah-lah yang telah
menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup
manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara,
binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam surat al-Jatsiyah ayat 12-13.
yang Artinya (13) "Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat
berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari
karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. (13), "Dan Dia menundukkan
untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai
rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir.(Q.S al-Jatsiyah :12-13 ).
Keempat, Allah-lah yang telah memuliakan
manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan dan lautan. Firman Allah dalam
surat Al-Israa' ayat, 70.
yang Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami
angkut mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S al-Israa : 70).
C. Akhlak Seorang Muslim Kepada Allah
Kita sebagai umat islam memang selayaknya
harus berakhlak baik kepada Allah karena Allah lah yang telah menyempurnakan
kita sebagai manusia yang sempurna. Untuk itu akhlak kepada Allah itu harus
yang baik-baik jangan akhlak yang buruk. Seperti kalau kita sedang diberi
nikmat, kita harus bersyukur kepada Allah.
Menurut pendapat Quraish Shihab bahwa titik
tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan
melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji; demikian agung sifat itu,
jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya. Seorang
yang berakhlak luhur adalah seorang yang mampu berakhlak baik terhadap Allah
ta’ala dan sesamanya. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
حُسْن الْخُلُق قِسْمَانِ أَحَدهمَا مَعَ اللَّه عَزَّ
وَجَلَّ ، وَهُوَ أَنْ يَعْلَم أَنَّ كُلّ مَا يَكُون مِنْك يُوجِب عُذْرًا ،
وَكُلّ مَا يَأْتِي مِنْ اللَّه يُوجِب شُكْرًا ، فَلَا تَزَال شَاكِرًا لَهُ
مُعْتَذِرًا إِلَيْهِ سَائِرًا إِلَيْهِ بَيْن مُطَالَعَة وَشُهُود عَيْب نَفْسك
وَأَعْمَالك . وَالْقِسْم الثَّانِي : حُسْن الْخُلُق مَعَ
النَّاس .وَجَمَاعَة أَمْرَانِ : بَذْل الْمَعْرُوف قَوْلًا وَفِعْلًا ، وَكَفّ
الْأَذَى قَوْلًا وَفِعْلًا
Keluhuran akhlak itu terbagi dua. Yang
Pertama, akhlak yang baik kepada Allah, yaitu meyakini bahwa segala amalan yang
anda kerjakan mesti (mengandung kekurangan/ketidaksempurnaan) sehingga
membutuhkan udzur (dari-Nya) dan segala sesuatu yang berasal dari-Nya harus
disyukuri. Dengan demikian, anda senantiasa bersyukur kepada-Nya dan meminta
maaf kepada-Nya serta berjalan kepada-Nya sembari memperhatikan dan mengakui
kekurangan diri dan amalan anda. Kedua, akhlak yang baik terhadap sesama.
kuncinya terdapat dalam dua perkara, yaitu berbuat baik dan tidak mengganggu
sesama dalam bentuk perkataan dan perbuatan.
D.
Contoh Akhlak Kepada Allah
Adapun
Contoh Akhlak Kepada Allah itu antara lain:
a. Taqwa
kepada Allah SWT.
Definisi
taqwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala
Perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
b. Cinta
kepada Allah SWT.
Definisi
cinta yaitu kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan
seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan
rasa kasih sayang.3
c. Ikhlas
Definisinya
yaitu semata-mata mengharap ridlo Allah. Jadi segala apa yang kita lakukan itu
semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT.
d. Khauf
dan raja’
Khauf
yaitu kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukaiyang akan
menimpanya, atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya.
Raja’
yaitu memautkan hati pada sesuatu yang disukai.
e. Bersyukrur
terhadap nikmat yang diberikan Allah
Syukur
yaitu memuji sang pemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya.
Syukurny seorang h amba berkisar atas tiga hal, yang jika ketigany tidak
berkumpul maka tidaklah dinamakann syukur. Tiga hal itu yaitu mengakui nikmat
dalam batin, membicaraknnya secara lahir, dan menjadikannya sebagai sarana taat
kepada Allah.
f. Muraqobah
Dalam
hal ini, Muraqabah diartikan bahwa kita itu selalu berada dalam pengawasan
Allah SWT.5
g. Taubat
Taubat
berarti kembali, yaitu kembali dari sesuatu yang buruk ke sesuatu yang baik.
h. Berbaik
sangka kepada Allah SWT.
Maksudnya
kita sebagai umat yang diciptakan oleh Allah, hendaknya khusnudzon, jangan
suudzon, karena apa yangakan diberikan oleh Allah itu pasti bak bagi kita.
i.
Bertawakal kepada Allah SWT.
Bertawakal
yaitu kita berserah diri kepada Allah. Setelah kita memohon kepada Allah
hendaknya kita berrusaha, bukan hanya diam diri untuk memenuhi do’a kita. Itu
yang dimaksud dengan tawakal.
j.
Senantiasa mengingat Allah SWT.
Salah
satu akhlak yang baik kepada Allah yaitu kita selalu mengingat Allah dalam
keadaan apapun, baik dalam keadaan susah maupun senang.
k. .Memikirkan
keindahan ciptaan Allah SWT.
Yaitu
kita dianjurkan untuk melakukan Tadzabur Alam, memikirkan tentang bagaimana
kita diciptakan, dan lain-lain yang berkaitan dengan ciptaan Allah yang lain,
supaya kita dapat merasakan keagungan Allah SWT. Sehingga kita dapat berakhlak
yang baik kepada Allah.
l.
Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah
SWT.
Sebagai
hamba Allah yang baik hendaknya kita melakukan Amar ma’ruf,
m. Menjauhi
apa yang dilarang Allah SWT.
Sebagai hamba Allah yang
baik hendaknya kita Nahi Munkar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang muslim itu harus berahlak baik kepada
Allah SWT. Karena kita sebagai manusia yang di ciptakan oleh Allah dan untuk
menyembah kepada Allah, sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya dan
tidaklah Kami (Allah) ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.
Dari uraian-uraian diatas dapat dipahami
bahwa akhlak terhadap Allah SWT, manusia seharusnya selalu mengabdikan diri
hanya kepada-Nya semata dengan penuh keikhlasan dan bersyukur kepada-Nya,
sehingga ibadah yang dilakukan ditujukan untuk memperoleh keridhaan-Nya.
Dalam melaksanakan kewajiban yang
diperintahkan oleh Allah, terutama melaksanakan ibadah-ibadah pokok,
seperti shalat, zakat, puasa, haji, haruslah menjaga kebersihan badan dan
pakaian, lahir dan batin dengan penuh keikhlasan. Tentu yang tersebut bersumber
kepada al-Qur'an yang harus dipelajari dan dipelihara kemurnianya dan
pelestarianya oleh umat Islam
Adapun akhlak kepada Allah itu antara lain:
1. Taqwa
kepada Allah SWT.
2. Cinta
kepada Allah SWT.
3. Ikhlas
kepada Allah SWT.
4. Khauf
dan raja’ terhadap Allah SWT.
5. Bersyukrur
terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT.
6. Muraqobah
7. Taubat
kepada Allah SWT.
8. Berbaik
sangka kepada Allah SWT.
9. Bertawakal
kepada Allah SWT.
10. Senantiasa
mengingat Allah SWT.
11. Memikirkan
keindahan ciptaan Allah SWT.
12. Melaksanakan
apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.
13. Menjauhi
apa yang dilarang Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Agama Republik Indonesia,
Al-qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah
Al-Qur;An, 1983
Ilyas,Yunahar, Dr.H,Lc,MA, Kuliah Akhlak,
Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam. 2007
Komentar
Posting Komentar