LABORATORIUM BIOKIMIA
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
LAPORAN LENGKAP
PERCOBAAN III
ANALISIS
KARBOHIDRAT DAN PROTEIN TERHADAP SUSU

OLEH :
KELOMPOK :
IV
KELAS :
3B
ASISTEN :
AM.MUSLIHIN
PROGRAM
STUDI FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
ISLAM MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O yang dibentuk dalam
proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun. Menurut ukuran molekul,
karbohidrat dibedakan menjadi beberapa golongan sebagai berikut : Monosakarida,
meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa,Disakarida, meliputi sukrosa,
maltosa, dan laktosa, dan Polisakarida, meliputi amilum, selulosa, dan
glikogen. Protein adalah senyawa
organik kompleks dengan berat molekul tinggi, protein merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Protein mengandung molekul karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mendengar kalimat
empat sehat lima sempurna, kalimat ini merupakan slogan yang sudah tidak asing
lagi ditelinga dan sering dikumandankan didunia kesehatan dan gizi keluarga.
Susu disebut sebagai sumber kelima yang membuat gizi sempurna. Sejak krisis
ekonomi menerpa dunia harga-harga kebutuhan rumah tangga termaksud harga susu
formula melambung tanpa dapat dicegah, tentunya kita prihatin dengan merosotnya
daya lebih masyarakat, hal ini mengakibatkan dampak negatif antara lain banyak
ibu-ibu yang mengalihkan komsumsi air susu untuk anaknya ke susu nabati seperti
beras (tajin) atau susu kedelai. Kondisi ini diperparah dengan isu adanya zat
atau kontaminan berbahay pada susu formula baik untuk anak usia dibawah umur
atau dua tahun maupun anak usia bawah lima tahun (balita). Benarkah air susu
nabati mampu menggantikan kebutuhan nutrisi anak-anak untuk dapat tumbuh sempurna
baik otak maupun fisiknya.
I.2 Maksud dan
Tujuan
I.2.1 Maksud
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu Mengetahui dan Menguji keberadaaan kandungan
karbohidrat dan protein pada susu.
I.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari
percobaan ini yaitu :
1. Mempelajari
tehnik analisis karbohidrat dan protein dalam suatu sampel secara kulitatif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Didalam susu terdapat banyak komponen diantaranya adalah
karbohidrat dan protein. Karbohidrat dan protein dapat dianalisis secara
kualitatif dengan menggunakan beberapa uji. Analisis kualitatif adalah suatu
metode analisis untuk mengetahui kandungan senyawa penyusun suatu zat. Analisis
kulaitatif menyangkut identifikasi suatu zat. Dengan mempelajari metode analisis
kualitatif dalam karbohidrat dan protein,maka dapat dilakukan uji kualitatif
keduanya secara bersamaan dalam suatu sampel. ( tahirah hasan.2016)
Secara umum
definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat
dibentuk dari beberapa asam
amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi
sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sumber
karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan
karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada
tumbuh-tumbuhan,karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di
dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari
merupakan sumber dari
seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.( masyhuri
azhar.2012)
Protein merupakan
salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien
lainnya (karbohidrat, lemak), protein
ini
berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul dari pada sumber energy. Namun demikian apabila organisme sedang
kekurangan energi, maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber energi.
Keistimewaan lain dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C,
H, O, kadang mengandung S, P, dan Fe (Sudarmadji, 1989)
Protein
merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini
disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur, Protein adalah sumber
asam- asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang tidak dimiliki oleh
lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula posfor, belerang dan ada
jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga (Budianto,
A.K, 2009).
Protein adalah
molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa
juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen ; beberapa asam amino disamping itu mengandung
unsur-unsur fosfor, besi, iodium, dan cobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama
Universitas
Sumatera Utara protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi
tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16%
dari berat protein. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan
lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang
membentuknya.(Almatsier. S, 1989)
Protein
merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini
disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur, Protein adalah sumber
asam- asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang tidak dimiliki oleh
lemak atau karbohidrat. Molekul
protein mengandung pula posfor, belerang dan ada jenis protein yang mengandung
unsur logam seperti besi dan tembaga (Budianto, A.K, 2009).
Protein adalah
molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa
juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksige dan nitrogen
beberapa asam amino disamping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, iodium,
dan cobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama. protein, karena
terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat
dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein. Molekul protein
lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan
keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya (Almatsier. S, 1989)
Susu adalah suatu
sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari komposisi darah yang merupakan
asal susu. Misalnya lemak susu, casein, laktosa yang disintesa
oleh alveoli dalam kambing, tidak terdapat di tempat lain manapun
dalam tubuh sapi (Muchtadi, dkk., 2010).
Dipandang dari segi
gizi, susu merupakan bahan makanan yang hampir sempurna dan merupakan makanan
alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir, dimana susu merupakan
satu-satunya sumber makanan pemberi kehidupan segera sesudah kelahiran. Susu
didefinisikan sebagai sekresi dari kelenjar susu binatang yang menyusui anaknya
(mamalia) (Muchtadi, dkk., 2010).
Susu mengandung bermacam-macam unsuredan
sebagian besar terdiri dari zat makanan yang juga diperlukan bagi pertumbuhan
bakteri. Oleh karenanya pertumbuhan bakteri dalam susu sangat cepat, pada suhu
yang sesuai. Jenis-jenis Micrococcus dan Corybacterium sering terdapat dalam
susu yang baru diambil. Pencemaran berikutnya timbul dari sapi, alat-alat
pemerahan yang kurang bersih dan tempat-tempat penyimpanan yang kurang bersih,
debu, udara, lalat dan penanganan oleh manusia(Buckle, et. al., 1987).
Susu adalah salah satu dari beberapa makanan yang paling bergizi.
Konstituen penting yang diberikan (Beck, 1993):
1. Protein, terutama kasein dan laktalbumin; protein susu memberikan asam
amino esensial dengan perbandingan yang sangat tepat bagi pembangunan jaringan
tubuh.
2. Hidrat arang,
dalam bentuk laksota dan gula susu.
3. Lemak, dalam
bentuk teremulsi halus.
4. Kalsium dan
fosfor, dalam keadaan yang mudah diserap.
5. Vitamin A,
dalam jumlah yang banyak kalau sapi perahnya memakan pakan ternak hijau yang
kaya akan karoten.
6.
Vitamin B kompleks, khususnya riboflavin
BAB III
METODOLOGI
PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu
cawan porselin,gelas kimia, mortir, pipet tetes, pipet skala, kompor listrik,
lampu spiritus, kaki tiga, penjepit tabung, tabung reaksi dan rak tabung.
III.1.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini
yaitu larutan asam asetat, larutan asam nitrat pekat, larutan asam oksalat, larutan
asam sulfat encer, larutan asam sulfat pekat, larutan amonium hidroksida,
larutan fehling A dan fehling B, larutan HCl, larutan NaOH, larutan Na2CO3,
larutan tembaga sulfat, napthol,sus( frisian flag,beruang dan ultra), tumbukan
daun pepaya.
III.2 Cara Kerja
II.2.1
Uji luff
Disiapkan alat
dan bahan kemudian dimasukkan 2 ml susu kedalam tabung reaksi,ditambahkan 1ml
larutan tembaga sulfat,selanjutnya ditambahkan 1ml Na2CO3 diamati apakah timbul
endapan,kemudian dipanaskan sehingga dapat dibandingan sebelum dan setelah
pemanasan diulang langkah yang sama pada sampel yang berbeda
II.2.2 Uji
Reduksi
Disiapkan alat
dan bahan,dimasukkan 2 ml susu kedalam tabung reaksi,kemudian dimasukkan 5
tetes larutan fehling A dan fehling B diamati perubahan yang terjadi diulang
langkah yang sama pada sampel yang berbeda.
II.2.3 Uji
hidrolisis
Disiapkan alat
dan bahan,dimasukkan 5 ml susu kedalam tabung reaksi,kemudian ditambahkan 3
tetes larutan HCL dan dipanaskan larutan
selama 5 menit didinginkan kemudian dititrasi dengan NaOH 10% larutan tersebut
dites dengan uji luff dan fehling tes diulang langkah yang sama pada sampel
yang berbeda.
II.2.4 Uji
Moore
Disiapkan alat
dan bahan,dimasukkan 5 ml susu kedalam tabung reaksi,kemudian ditambahkan 1 ml
NaOH 10% dipanaskan sampai mendidih hingga terjadi perubahan diulang langkah
yang sama pada sampel yang berbeda
II.2.5 Uji
Molisch
Disiapkan alat
dan bahan dimasukkan 2 ml susu kedalam tabung reaksi,kemudian ditambahkan 2 ml napthol dan ditambahkan 3 tetes asam
sulfat pekat diamati perubahan yang terjadi yaitu terbentuknya cincin violet diulang
langkah yang sama pada sampel yang berbeda.
II.2.6 Uji adam
kiewic
Disiapkan alat
dan bahan dimasukkan 5 ml susu kedalam tabung reaksi,kemudian ditambahkan 2 ml
asam asetat glasial ditambahkan 3 tetes asam sulfat pekat diamati perubahan
yang terjadi yaitu terbentuknya cincin violet diulang langkah yang sama pada
sampel yang berbeda .
II.2.7 Uji
Xanthoprotein
Disiapkan alat
dan bahan dimasukkan 2 ml susu kedalam tabung reaksi,kemudian ditambahkan 2 ml
HNO3 pekat dilakukan pemanasan diamati perubahan yang terjadi diulang langkah
yang sama pada sampel yang berbeda .
II.2.8 Uji
Protoase
Disiapkan alat
dan bahan dimasukkan 5 ml susu kedalam tabung reaksi,kemudian ditambahkan 1 ml
tumbukan daun pepaya kemudian dipanaskan dan amati perubahan yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 1 Hasil Pengamatan
1. Uji Luff
2. Uji Reduksi
3. Uji hidrolisiS
NO
|
Larutan Sampel
|
Pereaksi
|
Netralisasi NaOH 10% 3 tts
|
Test Luff
|
Test fehling A dan B
|
1.
|
Susu Beruang 5 ml
|
2-3 tts HCl
|
Endapan coklat
|
3 lapisan, atas biru,tengah putih,bawah ungu
|
3 lapisan, atas biru,tengah putih,bawah ungu tua
|
2.
|
Susu Ultra 5 ml
|
2-3 tts HCl
|
Tidak ada endapan
|
2 lapisan, atas ungu,bawah putih
|
2 lapisan, atas ungu,bawah ungu tua
|
3.
|
Susu Frisian Flag 5 ml
|
2-3 tts HCl
|
Tidak ada endapan
|
2 lapisan, atas biru keunguan,bawah biru
|
Biru keunguan
|
4. Uji Moore
5. Uji Molisch
6. Uji adam kiewic
7. Uji
Xanthoprotein
8. Uji Protoase
IV.II Pembahasan
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.II Saran
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar